Selasa, 26 November 2024

Transformasi Bahasa Jawa: Identifikasi Kamus C.F Winter Tembung Kawi lan Tegesipun

   

         
          Bahasa menjadi identitas budaya, dan tembung Kawi memainkan peran penting dalam membentuk identitas linguistik dan budaya masyarakat Jawa. Melalui bahasa, cerita, mitos, dan nilai-nilai kultural terus berlanjut dari satu generasi ke generasi. Bahasa dan tembung kawi memiliki hubungan erat, dan keduanya saling mempengaruhi dalam konteks linguistik dan budaya. Tembung Kawi menjadi bagian integral dari bahasa, dan melalui tembung tersebut, kita dapat memahami sejarah, budaya, dan pemikiran masyarakat pada masa lalu.

       Bahasa Kawi merupakan bahasa yang digunakan di pulau Jawa pada zaman lampau. Bahasa kawi juga dikenal dengan julukan bahasa Jawa Kuno. Menurut I.G.K, Ranu dari Shakuntala menyatakan bahwa bahasa kawi merupakan bahasa Jawa Kuna, namun bahasa Jawa kuna tidak sama dengan bahasa kawi. Kata kawi berasal dari kata kavya (Sansekerta) yang artinya puisi, yang maknanya sama dengan kakawin. Semula bahasa kawi berarti orang yang berakal istimewa, orang yang bisa melihat masa depan, orang yang bijaksana. Sastra kuno menyebut julukan ini sebagai penyair, pencipta, atau sastrawan.

        Penelusuran mengenai Bahasa Kawi ke Bahasa Jawa kami lakukan melalui pendekatan historis dan linguistik. Analisis teks-teks klasik, dengan pemahaman mendalam tentang struktur dan kosakata Bahasa Kawi, melalui kajian pustaka dari buku (kamus) “Kawi-Javaans Woordenboek” dengan pengantar bahasa Belanda, yang bermakna “Tembung Kawi-Jawa dan Tegesipun”. Buku dengan panjang; 25cm, lebar; 18cm, tinggi; 3,5 cm ini tergolong ke dalam naskah kuno (manuskrip) menggunakan huruf aksara jawa. Berwarna putih tulang khas dengan pelapukannya memiliki halaman 1 s.d 576, dan tambahan romawi I- VII. Buku yang di terbitkan oleh Reproductiebedrijf V/D Topografischen Dienst (Belanda) pada tahun 1928 ini, di tulis oleh C. F Winter.  S.R.

       Karel Frederick Winter (1799-1859) yang lebih dikenal dengan julukan C.F. Winter adalah seorang ahli bahasa India Timur Belanda yang bekerja sama dengan Ranggawarsita untuk menulis buku pertama yang menggabungkan antara sastra Jawa dan Barat. C. F Winter adalah seorang India yang ditugaskan oleh pemerintah kolonial untuk meneliti sastra Jawa. Sebagai imbalan nya, ia berteman dengan penyair Ronggowarsito dari Keraton Hadiningrat di Surakarta. Setelah itu, hubungan mereka menjadi saling menguntungkan. Karyanya yang tak lekang oleh waktu adalah Kawi-Javaansch Woordenboek ini merupakan karya abadinya, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1983.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamasan Pusaka

                     Sejalan dengan sejarahnya yang plural, terlihat dari berbagai versi babad Banyumasan terkemas, maka ragam pula represen...