Mendoan, makanan khas Banyumas, bukan hanya sekadar gorengan yang renyah dan gurih. Di balik adonan tepung yang melapisi tempe tipis ini, tersembunyi cerita budaya, tradisi, dan identitas masyarakat Banyumas. Mendoan adalah simbol kebersamaan, keramahan, dan cara hidup sederhana yang terus bertahan di tengah gempuran modernitas.
Asal Usul Mendoan
Kata mendoan berasal dari bahasa Banyumasan, yaitu mendo, yang berarti setengah matang atau lembek. Proses penggorengan yang cepat membuat mendoan berbeda dari gorengan biasa yang lebih kering. Kuliner ini konon mulai dikenal sejak abad ke-19, ketika masyarakat Banyumas menciptakan cara baru untuk mengolah tempe dengan cepat tanpa kehilangan rasa.
Ritual dan Tradisi di Balik Mendoan
Mendoan bukan sekadar makanan harian. Di Banyumas, mendoan sering hadir dalam berbagai acara adat dan pertemuan keluarga. Saat ada hajatan, kenduri, atau bahkan diskusi ringan di warung kopi, mendoan menjadi sajian wajib yang menghangatkan suasana.
Selain itu, filosofi mendoan mencerminkan sifat gotong-royong masyarakat Banyumas. Proses pembuatannya yang sederhana memungkinkan siapa saja untuk terlibat, dari membuat adonan hingga menggoreng bersama-sama.
Ragam Mendoan: Dari Klasik hingga Modern
Meski versi klasik mendoan menggunakan tempe, kini banyak inovasi yang muncul, seperti:
- Mendoan Tahu: Menggunakan tahu sebagai bahan utama.
- Mendoan Jamur: Alternatif bagi pecinta vegetarian.
- Mendoan Isi: Berisi campuran sayuran atau daging cincang.
Inovasi ini tetap mempertahankan ciri khas mendoan, yaitu tekstur lembut dan rasa gurih.
Makna Sosial dan Ekonomi
Mendoan juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang. Penjual mendoan, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran besar, mengandalkan makanan ini sebagai daya tarik. Selain itu, mendoan juga berkontribusi dalam mempromosikan Banyumas di kancah nasional, bahkan internasional.
Pada 2021, mendoan resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa mendoan bukan hanya milik Banyumas, tetapi juga bagian penting dari kekayaan kuliner Nusantara.
Resep Sederhana Mendoan Khas Banyumas
Ingin mencoba membuat mendoan di rumah? Berikut resepnya:
Bahan:
- 10 lembar tempe tipis
- 150 gram tepung terigu
- 50 gram tepung beras
- 3 batang daun bawang, iris tipis
- 2 siung bawang putih, haluskan
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
- Air secukupnya
Langkah:
- Campurkan tepung terigu, tepung beras, bawang putih, daun bawang, garam, dan penyedap rasa. Tambahkan air hingga adonan sedikit encer.
- Celupkan tempe ke dalam adonan.
- Goreng dalam minyak panas selama 1–2 menit hingga setengah matang.
- Sajikan hangat dengan sambal kecap.
Mendoan lebih dari sekadar gorengan; ia adalah identitas, tradisi, dan kebanggaan masyarakat Banyumas. Saat mencicipi mendoan, kita tidak hanya menikmati kelezatannya, tetapi juga merasakan cinta dan kearifan lokal yang menyertainya.
Maka, lain kali kamu menikmati mendoan, ingatlah bahwa setiap gigitan adalah perjalanan ke akar budaya Banyumas.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar