Dalam ajaran Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. Konsep ini sejalan dengan falsafah Jawa, khususnya bagi perempuan Penginyongan di Banyumas, yang sering mengedepankan prinsip "Reresik awak, reresik ati" (membersihkan tubuh, membersihkan hati). Salah satu bentuk kebersihan yang wajib diperhatikan adalah kesempurnaan wudhu.
Bagi perempuan yang terbiasa menggunakan make up, terutama jenis waterproof, penting untuk memahami bahwa make up yang menutupi kulit bisa menghalangi air wudhu menyentuh permukaan kulit. Hal ini dapat menyebabkan wudhu tidak sah, dan sholat yang dilakukan pun tidak diterima.
-
QS. Al-Maidah: 6"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai dengan siku..."Ayat ini menunjukkan bahwa membasuh wajah secara menyeluruh adalah syarat wajib sahnya wudhu.
-
Hadits Riwayat Muslim, No. 243Rasulullah SAW pernah menegur sahabat yang tidak sempurna wudhunya:"Kembalilah dan sempurnakan wudhumu."Dari hadits ini, jelas bahwa bagian tubuh yang wajib dibasuh harus terkena air tanpa ada penghalang.
-
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim"Tidak diterima sholat seseorang yang berhadats hingga ia berwudhu."
Ini menegaskan bahwa sahnya sholat bergantung pada wudhu yang benar dan sempurna.
Reresik Awak, Reresik Ati dalam Konteks Wudhu
Prinsip "Reresik awak, reresik ati" dalam budaya Penginyongan memiliki makna mendalam. Membersihkan tubuh tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga membersihkan hati dari hal-hal yang merusak niat ibadah. Dalam konteks wudhu, perempuan Penginyongan diingatkan untuk:
-
Reresik Awak (Membersihkan Tubuh):
- Sebelum berwudhu, pastikan wajah bersih dari make up waterproof seperti foundation, lipstik, atau maskara. Hal ini agar air dapat menyentuh kulit secara langsung.
- Gunakan pembersih yang efektif agar tidak ada sisa penghalang air di kulit.
-
Reresik Ati (Membersihkan Hati):
- Niatkan wudhu dengan tulus karena Allah SWT. Kesucian lahir dan batin akan menjadi kunci diterimanya sholat.
Kearifan Lokal dan Dakwah Panginyongan
Perempuan Banyumas dikenal sebagai sosok yang sederhana, lugu, namun tangguh dalam memegang prinsip hidup. Budaya reresik atau kebersihan sangat melekat pada kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan ibadah. Melalui dakwah ini, perempuan Penginyongan diingatkan bahwa kebiasaan menjaga kebersihan fisik harus diiringi dengan kesadaran terhadap syarat sah ibadah, seperti wudhu yang sempurna.
Kesempurnaan wudhu mencerminkan kesucian diri, dan kesucian diri adalah cermin perempuan Penginyongan yang beriman, berakhlak, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam kehidupan.
Untuk memastikan wudhu sah dan sempurna:
- Bersihkan wajah dari make up waterproof sebelum berwudhu.
- Pastikan tidak ada penghalang air di area wajah, tangan, kepala, dan kaki.
- Lakukan wudhu dengan niat yang ikhlas dan sempurna sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Konsep "Reresik awak, reresik ati" mengajarkan kita bahwa kebersihan fisik dan kesucian hati adalah satu kesatuan. Menjaga wudhu agar sah bukan hanya kewajiban dalam syariat, tetapi juga refleksi dari kearifan lokal perempuan Penginyongan yang menjunjung tinggi kebersihan dan kesederhanaan. Dengan memastikan wudhu sempurna, kita tidak hanya menjaga sahnya sholat, tetapi juga menjaga kesucian hati dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Kebersihan adalah sebagian dari iman" (HR. Muslim)
#ReresikAwakReresikAti #DakwahPanginyongan #PerempuanBanyumas #WudhuSempurna #FiqihWanita #KebersihanDalamIslam
TUGAS UTS MATA KULIAH TID (TEKNOLOGINYA INFORMASI DAKWAH)
Nama: Syifa Vidya Astuti
NIM. : 224110102119
Kelas. : 5 KPI C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar